Tuesday 12 February 2013

  • Takkan Terhenti Disini


    desiran rangkaian kisah masa lalu
    iringi pacu denting waktu berlalu
    terbesit makna penuh sesal menderu
    terpuruk tersudutkanku

    jiwa terhentak saat sadar mengoyak
    terucap kata jadikanlah sejarah

    Reff :
    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    tak kan sesali semua yang tlah hilang
    serukan smangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka

    pijakkan langkah tanpa pernah terpaku
    (tetap terpatri di jiwa)
    hembusakan nafas tanpa pernah terhenti
    tentukan arah, takkan terengah, takkan menyerah

    back to reff

    tak kan terhenti

    takkan terhenti disini 3x

    semua takkan kembali ( takkan )
    tetapku kan hadapi ( takkan )
    takkan berakhir disini

    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    ( takkan berhenti disini )
    tak kan sesali semua yang telah hilang
    ( takkan berhenti disini )
    serukan semangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka..

    back to reff

    takkan berakhir disini
    takkan terhenti disini

http://musiklib.org/Alone_At_Last-Takkan_Terhenti_Disini-Lirik_Lagu.htm
  • Takkan Terhenti Disini


    desiran rangkaian kisah masa lalu
    iringi pacu denting waktu berlalu
    terbesit makna penuh sesal menderu
    terpuruk tersudutkanku

    jiwa terhentak saat sadar mengoyak
    terucap kata jadikanlah sejarah

    Reff :
    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    tak kan sesali semua yang tlah hilang
    serukan smangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka

    pijakkan langkah tanpa pernah terpaku
    (tetap terpatri di jiwa)
    hembusakan nafas tanpa pernah terhenti
    tentukan arah, takkan terengah, takkan menyerah

    back to reff

    tak kan terhenti

    takkan terhenti disini 3x

    semua takkan kembali ( takkan )
    tetapku kan hadapi ( takkan )
    takkan berakhir disini

    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    ( takkan berhenti disini )
    tak kan sesali semua yang telah hilang
    ( takkan berhenti disini )
    serukan semangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka..

    back to reff

    takkan berakhir disini
    takkan terhenti disini

http://musiklib.org/Alone_At_Last-Takkan_Terhenti_Disini-Lirik_Lagu.htm
  • Takkan Terhenti Disini


    desiran rangkaian kisah masa lalu
    iringi pacu denting waktu berlalu
    terbesit makna penuh sesal menderu
    terpuruk tersudutkanku

    jiwa terhentak saat sadar mengoyak
    terucap kata jadikanlah sejarah

    Reff :
    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    tak kan sesali semua yang tlah hilang
    serukan smangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka

    pijakkan langkah tanpa pernah terpaku
    (tetap terpatri di jiwa)
    hembusakan nafas tanpa pernah terhenti
    tentukan arah, takkan terengah, takkan menyerah

    back to reff

    tak kan terhenti

    takkan terhenti disini 3x

    semua takkan kembali ( takkan )
    tetapku kan hadapi ( takkan )
    takkan berakhir disini

    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    ( takkan berhenti disini )
    tak kan sesali semua yang telah hilang
    ( takkan berhenti disini )
    serukan semangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka..

    back to reff

    takkan berakhir disini
    takkan terhenti disini

http://musiklib.org/Alone_At_Last-Takkan_Terhenti_Disini-Lirik_Lagu.htm
  • Takkan Terhenti Disini


    desiran rangkaian kisah masa lalu
    iringi pacu denting waktu berlalu
    terbesit makna penuh sesal menderu
    terpuruk tersudutkanku

    jiwa terhentak saat sadar mengoyak
    terucap kata jadikanlah sejarah

    Reff :
    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    tak kan sesali semua yang tlah hilang
    serukan smangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka

    pijakkan langkah tanpa pernah terpaku
    (tetap terpatri di jiwa)
    hembusakan nafas tanpa pernah terhenti
    tentukan arah, takkan terengah, takkan menyerah

    back to reff

    tak kan terhenti

    takkan terhenti disini 3x

    semua takkan kembali ( takkan )
    tetapku kan hadapi ( takkan )
    takkan berakhir disini

    kan kuyakini jalan yang ku tentukan
    ( takkan berhenti disini )
    tak kan sesali semua yang telah hilang
    ( takkan berhenti disini )
    serukan semangat hidupku
    temukan arah mimpiku
    saat terkikis ragu dan terluka..

    back to reff

    takkan berakhir disini
    takkan terhenti disini

AMIEN

Artikel

Sejarah

Sejarah Revolusi Indonesia di Sekitar Lahirnya Republik Indonesia

OPINI | 22 May 2011 | 07:39 Dibaca: 2528   Komentar: 0   Nihil
13060245851730664909
Google; mendekati perang Pasific

Ketika kita gunjang ganjing tentang reformasi bangsa Indonesia dan juga dalam rangka kita memperingati hari kebangkitan nasional, barangkali tidak terbayangkan bagaimana Indonesia itu terjadi melalui Revolusi Indonesia. Revolusi Indonesia tidak terlepas dari pergolakan yang terjadi didunia internasional. Pergolakan politik dunia dibelahan dunia Barat menjadi biang keladinya adalah Negara Jerman yang melakukan invasi oleh pemerintahan Nazi Hitler dengan serangan Blits Kriegnya mula-mula melanda negeri Belanda pada tanggal 10 Mei 1940, sehingga pemerintah Belanda melarikan diri ke London untuk bergabung dengan sekutu dan menjadi pemerintah pelarian, sampai dengan tahun 1941 Pearl Harbour, Teluk Mutiara diserang Jepang hingga pecah perang Pasific, pemerintah pelarian Belanda pun turut menyatakan perang terhadap Jepang.
Invasi Jepang di Asia Timur dan Tenggara sungguh menggetarkan tak dapat diduga bahkan mampu menundukkan kekuasaan Barat. Setelah Singapura jatuh ditangan militer Jepang, maka kedudukan pemerintahan Hindia Belanda tak dapat dipertahankan lagi. Serbuan tentara Jepang di Indonesia pada permulaan bulan Maret tahun 1942, dimana pada waktu itu berhadapan dengan armada laut Belanda di lautan jawa, ternyata Belanda tidak mampu mempertahankan pemerintahan Hindia Belanda dan ia dipaksa menyerah pada tanggal 8 Maret 1942. Syarat-syarat penyerahan itu diumumkan oleh Komando Angkatan Darat Jepang di lapangan terbang Kalijati dekat Bandung, pada waktu itu Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir yang bernama Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer yang ditawan Jepang sekaligus pertanda berakhirnya pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.
Indonesia ibarat lepas dari mulut buaya masuk kecengkraman harimau, karena rakyat Indonesia setelah ini dibawah pemerintahan Nippon Jepang. Rakyat Indonesia berada pada persimpangan jalan yaitu dihadapkan pada dua tujuan perang yaitu propaganda sekutu disatu pihak dan dipihak lain propaganda perang oleh kekuatan-kekuatan Axis ( Jerman-Italia-Jepang), Rakyat Indonesia berada dibawah negeri penjajah baru dibawah genggaman kekuasaan militer Jepang. Padahal sebelum invasi militer Jepang rakyat Indonesia mendekati masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Banyak pemimpin pergerakan Indonesia mengalami masa pembuangan atau dipenjara oleh pemerintah Hindia Belanda untuk melumpuhkan aktivis politik bangsa Indonesia yang menghendaki kemerdekaannya.
Selama 10 tahun terakhir dari jatuhnya kekuasaan Belanda dengan pemerintahan Hindia Belandanya yaitu tahun 1932–1942, pemimpin-pemimpin gerakan nasional Indonesia berusaha untuk membujuk pemerintah Belanda memberikan latihan-latihan militer kepada orang-orang Indonesia untuk memberikan kemampuan membela tanah air dalam keadaa perang. Saat itu suhu politik dunia semakin menegang terutama didaerah Pasifik, keadaan keuangan ekonomi Belanda mengalami depresi ditandai dengan jatuhnya wall Street tahun 1929, untuk memperbaiki depresi tersebut maka pemerintah Belanda berusaha menstabilkan situasi social dan politik di negeri jajahannya dengan menunjuk dua gubernur jenderal secara berturut-turut, melakukan penindasan dan menjaga arus ekonomi dari Belanda ke Indonesia tetap lancar dan menjamin pengangkutan melalui pengapalan bahan mentah terutama rempah-rempah berjalan terus dengan lancar.
Tanpa stabilitas social, politik di Hindia Belanda maka keadaan ekonomi akan lebih memburuk dan hal ini akan mempengaruhi negeri Belanda itu sendiri yang memerlukan bahan-bahan mentah bagi kegiatan industerinya yang semakin meluas. Kedua Gubernur Jenderal tersebut adalah Mr.B.C. de jonge (1931-1936) dan Mr.A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936-1942). Mereka berdua ini melaksanakan tugas tidak mudah, menghadapi persoalan-persoalan dalam negeri yang berdimensi luas, dengan meningkatnya situasi suhu politik didaerah Pasific. Menghadapi desakan dari Jepang yang memerlukan minyak dalam jumlah yang lebih besar. Jepang menampakkan gejala yang mencurigakan bagi pemerintah Belanda yang sedang bersiap-siap untuk perang atau melakukan ekspansi keselatan. Kecurigaan terhadap politik Jepang semakin nampak dengan menyusun strategi mendobrak tembok pengepungan politik dan militer kekuatan Amerika,Inggris, Tiongkok dan Belanda yang disebut dengan kekuatan A-B-C-D.
Bagaimanapun pemerintah Belanda masa itu merasa cukup aman menghadapi keadaan politik internasional didaerah Pasific dengan adanya front persatuan kekuatan-kekuatan A-B-C-D. Semenjak tahun 1930 an gerakan kebangsaan untuk kemerdekaan terhenti, karena tindakan-tindakan pemerintah colonial berupa penindasan, rapat-rapat umum dilarang, kemerdekaan pers dibatasi. Aparatur keamanan diberi kewenangan untuk menutup rapat-rapat partai, dan melakukan penangkapan terhadap pembicara yang pidatonya bersifat menghasut atau profokatif. Pemerintah Hindia Belanda memberikan hak kepada petugas keamanan yang disebut dengan “hak-hak luar biasa”(exorbitante Rechten). Setiap orang yang dipandang oleh pemerintah membahayakan ketertiban umum, setiap saat dapat ditangkap dan dikirim ke kamp-kamp tawanan di “Boven Digul, Irian Jaya atau ketempat salah satu pembuangan lainnya. Mohamad Hatta dan Sjahrir pemuda-pemuda Indonesia dibuang ke Boven Digul, Sukarno ke pulau Flores, Iwa Kusuma Sumantri dan Dr. Tjipto Mangunkusumo ke Banda Neira,Maluku. Walaupun partai buruh Belanda mengajukan sebuah resolusi disebut resolusi Kramer untuk membatalkan tindakan-tindakan tersebut karena melanggar hak asasi manusia, namun resolusi tersebut ditolak.

INDONESIA

Lirik Lagu Netral – Garuda Di Dadaku

Posting lirik ini di blog anda
Ayo putra bangsa
Harumkan negeri ini
Jadikan kita bangga
Indonesia
Jayalah negaraku
Tanah air tercinta
Indonesia raya
Jayalah negaraku
Tanah air tercinta
Indonesia raya
Reff :
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti me
Jakarta - Sumpah Pemuda selalu diperingati tiap 28 Oktober. Tiap tahunnya pun Pemuda Muhammadiyah tidak pernah ketinggalan untuk selalu siap di garda terdepan Persyarikatan Muhammadiyah memperingati lahirnya Sumpah Pemuda. Pemuda Muhammadiyah berpandangan bahwa Sumpah Pemuda sejatinya adalah perjanjian luhur para pemuda Indonesia dalam membingkai semangat nasionalisme. “Di dalam sumpah pemuda terdapat ikrar untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, seluruh komponen anak bangsa dipersatukan. Semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh ada tindakan diskriminatif atas dasar perbedaan suku, budaya, ras, letak geografis, dan juga agama. Karena itu, sumpah pemuda juga dimaknai sebagai deklarasi pemberlakuan nilai-nilai keadilan bagi seluruh anak bangsa”, imbuh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah,  Dr. Saleh P Daulay.
“Di era kekinian, Pemuda Muhammadiyah melihat terjadi penyimpangan terhadap ketiga perjanjian luhur itu. Saat ini, banyak komponen masyarakat kita yang merasa tidak memiliki Indonesia sebagai tanah airnya. Pemuda Muhammadiyah memperhatikan ada banyak rakyat Indonesia yang tidak memiliki lahan pertanian. Bahkan sebagian di antaranya tidak memiliki lahan untuk hanya sekedar pertapakan rumah. Mereka merasa terasing di tanah air sendiri. Sementara di lain pihak, ada satu atau dua korporasi yang memiliki lahan lebih dari 2 juta hektar. Mereka merasa paling memiliki tanah air ini. Semua akses terhadap penguasaan tanah dan modal dengan mudah mereka peroleh”, tambahnya.
Menurut dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, dari sisi semangat kebangsaan, Pemuda Muhammadiyah juga menyaksikan masih ada beberapa komponen anak bangsa yang ingin melepaskan diri dari ikatan kebangsaan kita. Mereka merasa bukan lagi bagian dari rumah besar Indonesia. Mereka ingin membangun rumah baru yang mereka yakini lebih menjanjikan.Maraknya terorisme dan kekerasan atas nama agama juga dinilai sebagai bentuk 'ketidaksetujuan' para pelakunya terhadap semangat persatuan sebagai anak bangsa. Dalam aksi-aksinya mereka menegaskan penolakan terhadap realitas kebhinnekaan suku, ras, dan agama yang ada. Mereka ingin menjadi bangsa homogen, terutama dalam hal agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.  Pemuda Muhammadiyah melihat bahwa yang masih tersisa dari sumpah Pemuda itu mungkin hanya semangat memiliki bahasa Indonesia. Terbukti hari ini bahasa Indonesia masih mampu menjadi jembatan penghubung antar suku dan budaya di Indonesia. Meski di sana-sini ada juga kalangan masyarakat kita yang lebih bangga berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Namun jumlahnya belum begitu mengkhawatirkan.
Bapak dua anak ini menambahkan, dalam konteks itulah, Pemuda Muhammadiyah menilai arti penting kontekstualisasi Sumpah Pemuda hari ini. Pudarnya semangat bertanah air dan berbangsa satu harus segera di antisipasi. Lambat atau cepat, kondisi ini pada suatu titik tertentu bisa membahayakan semangat nasionalisme yang dibangun di atas semangat bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, yaitu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.Pemuda Muhammadiyah berpendapat bahwa salah satu cara yang perlu dilakukan dalam menumbuhkembangkan semangat Sumpah Pemuda adalah dengan menerapkan keadilan bagi semua. Kesempatan untuk memiliki tanah dan sumber penghidupan harus dibuka secara adil. Semua komponen bangsa harus diberi kesempatan untuk menikmati kue pembangunan. Keadilan menjadi suatu keharusan yang perlu ditegakkan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara kita. Para pemuda sebagai pelanjut estafet kepemimpinan di masa depan harus diberi akses terhadap pendidikan, kepemilikan tanah, modal, dan juga di ranah sosial politik. Para pemimpin politik sudah saatnya membuka ruang bagi tampilnya kaum muda di pentas politik nasional. Dengan semangat itulah, kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan dapat dikokohkan. (muhammadiyah.or.id)
Negara berlambang Burung Garuda ini tak kan lama lagi menginjak usia ke 66. Sama dengan tahun sebelumnya, semua warga menyambutnya dengan gegap gempita. Tak terkecuali bagi anak bangsa yang tinggal di pelosok Indonesia, Pulau Rote provinsi Nusa Tenggara Timur. Bermukim di ujung negeri bukanlah suatu penghalang untuk mengekspresikan rasa cinta mereka terhadap tanah air.
Saya akan menceritakan bagaimana warga Di kecamatan Rote Timur menyambut independence day ini. Pemerintah setempat akan melaksanakan berbagai lomba dalam memeriahkan HUT RI. Bidang olahraga:Sepak bola, tarik tambang, bola volley, catur, gerak jalan, dan lomba lari atletik. Sedangkan bidang seni:menari gong, puisi, menghafal UUD 1945, sosio darama tutur, dan lomba paduan suara. Semua lomba tersebt dilaksanakan untuk tingkat SD, SMP, SMA serta tingkat desa/ klub. Perhelatan akbar ini dipusatkan di Dusun Papela, tempat dimana saya mengabdi menjadi sebagai seorang guru. ” Masya Allah..saya belum pernah merasakan semangat Agustus seperti yang saya rasa di tempat ini”, kataku dalam hati.
Keramaian di kampung tidak hanya diramaikan oleh siswa yang akan berlomba dan warga di sekitar lokasi lapangan Dusun Papela saja. Tetapi juga dimeriahkan oleh masyarakat yang tinggalnya di dusun dengan jarak puluhan kilo, terpisahkan oleh lautan, dan di pulau-pulau kecil namun di bawah naungan Kecamatan Rote Timur. Mereka tidak mau ketinggalan untuk menghadiri acara yang dirayakan hanya sekali dalam setahun ini.
Warga yang masih tinggal di darat datang dengan truk carteran atau oto bemo (mikrolet angkutan umum). Sedangkan yang dari seberang pulau, meramaikan agenda tahunan ini dengan perahu dan sampan mereka. Suasananya seperti orang yang akan mengikuti program transmigrasi. Mereka datang dengan pakaian di tas besar (persiapan menginap untuk satu minggu kedepannya), sayuran (ada beberapa karung),beras tentu saja tak ketinggalan, wajan dan panci besar, tumpukan kayu api, dan tikar sebagai alas tidur di ruang kelas sekolah kami. Saya sangat tertegun menyaksikan “pemandangan” ini. Ada rasa haru yang menyelinap di hati. “Yaa Rabb..begitu semangatnya mereka” pikirku. Semangat mereka justru tidak saya dapatkan di kota-kota besar Indonesia. “Ruh” kemerdekaan di ujung negeri ini sangat berbeda dengan “ruh” 17an di daerah lain yang pernah kudatangi. Lebih brasaaa’..!
Satu per satu warga dari seluruh penjuru Kecamatan Rote Timur berdatangan. Sekolah kami, SDN 01 Papela yang hampir setiap tahun menjadi tuan rumah bagi mereka semua disibukkan dengan aktivitas persiapan lomba dan penyambutan “tamu istimewa” ini.
Saya hanya bisa menatap haru penuh bangga kepada warga Kecamatan Rote Timur ini. Mereka penuh semangat, begitu ceria tuk menyambut hari jadi bangsanya. Saya tidak tahu, apakah semangat mereka semua juga dirasakan anak bangsa di belahan Indonesia lainnya. Mereka semua larut dalam kegembiraan. Anak laki-laki dengan sepak bolanya, anak perempuan dengan tarian gong ala Rotenya.
Saya tiba-tiba berpikir, bagaimana yah perasaan para “ayahanda” di Ibu Kota Negara kita jika menyaksikan aktivitas ini? Mmm…apa kira-kira komentar mereka yang “disibukkan” dengan penangkapan seorang pria di luar negeri sana? Sementara anak bangsa yang di ujung negeri ini, begitu menikmati agenda 17an dengan segala keterbatasan yang ada di pelosok.
Yah..seperti itulah kawan, masing-masing kita mempunyai cara untuk memperingati HUT tanah air kita. Di kota ataupun di pulau pelosok Indonesia semua bisa merasakannya. Tinggal bagaimana kita memaknai kemerdekaan itu sendiri. Yang pasti, kami di Selatan Indonesia begitu bahagia. Tentu saja kebahagiaan yang dibarengi dengan doa. Semoga Allah SWT memperkenankan bangsa ini menjadi bangsa yang terhormat. Tidak hanya di hadapan bangsa lain, tetapi juga di hadapanNya. Semoga…